PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang
alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh
manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat
tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi
arti ilmu yaitu sesuatu yang
didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa,
diwaktu kecil kita belajar membaca huruf abjad,
lalu berlanjut menelaah
kata-kata dan seiring
bertambahnya usia secara
sadar atau tidak sadar sebenarnya kita terus belajar membaca,
hanya saja yang dibaca sudah
berkembang bukan hanya dalam
bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha dalam
menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi
mudah, karena ilmu juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.
ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi- segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan
dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena
manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Tujuan ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi
dua macam berdasarkan alirannya, yaitu:
1.
Pengembangan ilmu pengetahuan untuk
keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu sebatas untuk memenuhi rasa
keingintahuan manusia.
2.
Ilmu pengetahuan pragmatis. Aliran
ini meyakini bahwa pengembangan ilmu pengetahuan haruslah dapat memberikan
menfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah kehidupan
4 HAL SIKAP YANG ILMIAH
1. Tidak ada perasaan yang bersifat
pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obyektif.
2.
Selektif, artinya mengadakan pemilihan
terhadap masalah yang dihadapi didukung
oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis.
3.
Kepercayaan yang layak terhadap
kenyataan yang tidak dapat diubah
maupun terhadap indera dan
budi yang digunakan untuk mencapai ilmu pengetahuan.
4.
Merasa pasti bahwa setiap pendapat,
teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka
untuk dibuktikan kembali.
Permasalahan ilmu
pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan
itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya
PENGERTIAN TEKNOLOGI
Teknologi merupakan satu konsep yang luas dan mempunyai
lebih daripada satu takrifan. Takrifan yang pertama ialah pembangunan dan
penggunaan alatan, mesin, bahan dan proses untuk menyelesaikan masalah
manusia.Istilah teknologi selalunya berkait rapat dengan rekaan dan gadget
menggunakan prinsip sains dan proses terkini. Namun, rekaan lama seperti tayar
masih menunjukkan teknologi.
Maksud yang kedua digunakan dalam bidang ekonomi, yang mana
teknologi dilihat sebagai tahap pengetahuan semasa dalam menggabungkan sumber
bagi menghasilkan produk yang dikehendaki. Oleh itu, teknologi akan berubah
apabila pengetahuan teknikal kita berubah.Takrifan teknologi yang diguna pakai
di sekolah-sekolah dan institusi-insitusi pengajian tinggi di Malaysia ialah
aplikasi pengetahuan sains yang boleh memanfaatkan serta menyelesaikan masalah
manusia yang dihadapi dalam kehidupan seharian.
CIRI-CIRI
FENOMENA TEKNIK PADA MASYARAKAT
·
Rasionalitas, artinya tidakan
spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan
perhitungan rasional
·
Artifisialitas, artiya selalu membuat sesuatu yang
buatan tidak alamiah
·
Otomatisme, artinya dalam hal
metode, organisasi da rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga
dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
·
Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
·
Monisme artiya semua teknik bersatu, saling
berinteraksi dan saling bergantung
·
Universalisme. artinya
teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi,
bahkan dapat menguasai kebudayaan
·
Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip
CIRI-CIRI
TEKNOLOGI BARAT
5. Bersifat Intensif
pada semua kegiatan manusia
6. Cenderung bergantung
pada sifat ketergantungan
7. Selalu berpikir
bahwa barat adalah pusat dari segala teknologi
PENGERTIAN KEMISKINAN
Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara
ekonomi untuk memenauhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah.
Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan.Kemampuan pendapatan
yang rendah ini juga akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk memenuhi
standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan masyarakat dan standar
pendidikan.
Pengertian Kemiskinan Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pengertian
kemiskinan menurut para ahli, terdiri atas:
1. Soerjono Soekanto
kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana
seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf
kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun
fisiknya dalam kelompok tersebut.
2. Gillin dan Gillin
Kemiskinan adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat
mempertahankan skala hidup yang cukup tinggi untuk memberikan efisiensi fisik
dan mental untuk memungkinkan dia dan keluarganya menjalankan fungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan
standar masyarakat baik karena pendapatan yang tidak memadai
ataupun pengeluaran yang tidak bijaksana
3. BAPPENAS
Kemiskinan adalah situasi
serba kekurangan karena
keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan
yang dimilikinya.
4. Reitsma dan Kleinpenning
Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu untuk memenuhi
kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun non-material.
5. Suparlan
Kemiskinan adalah standar tingkat hidup yang rendah karena
kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang bila dibandingkan dengan
standar kehidupan yang berlaku di masyarakat
sekitarnya.
6. Friedman
Kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk
memformulasikan kekuasaan sosial berupa asset, sumber keuangan, organisasi
sosial politik, jaringan sosial, barang atau jasa, pengetahuan dan
keterampilan, serta informasi.
7. Faturachman dan
Marcelinus Molo
Kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang atau beberapa
orang (rumah tangga) untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
8. Ellis
Kemiskinan adalah sebuah gejala multidimensional
yang bisa dikaji dari dimensi
ekonomi dan sosial politik.
9. Levitan
Kemiskinan adalah kekurangan barang dan pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai
standar hidup yang layak.
10. Hall dan Midgley
Menyatakan kemiskinan dapat didefenisikan sebagai kondisi
deprivasi materi dan sosial yang menyebabkan individu hidup di bawah standar
kehidupan yang layak,
atau kondisi di mana individu
mengalami deprivasi relatif dibandingkan dengan individu yang lainnya dalam masyarakat.
11. Syaifuddin
Membagi cara berpikir yang memandang kemiskinan sebagai
gejala absolut dan sebagai gejala relatif. Cara berpikir (model) mengenai
kemiskinan sebagai gejala absolut memandang kemiskinan sebagai kondisi serba
berkekurangan materi, hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki sarana
untuk mendukung kehidupan sendiri. Cara pandang relativistik ini terdiri atas dua cara pandang, yakni cara pandang
(model) kebudayaan, dan cara
pandang (model) Struktural.
(8) CIRI-CIRI MANUSIA
YANG HIDUP DIBAWAH GARIS KEMISKINAN
1. Tidak memiliki
factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2.
Tidak memiliki kemungkinan untuk
memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh
tanah garapan ataua modal usaha.
3.
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
4. Kebanyakan tinggal
di desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak yang hidup di
kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan
(9) FUNGSI KEMISKINAN
Robert K Merton, berpendapat bila suatu gejala mampu
bereksistensi dan bertahan terus, tentu gejala itu memiliki fungsi yang
positif. Kemiskinan merupakan gejala sosial yang mampu bertahan, dan tidak
kunjung mengisyaratkan bahwa tanda-tanda tersebut akan lenyap.
Merton, mendefiniskan fungsi
sebagai semua akibat yang dapat diobservasi (dari
suatu gejala) yang menuju pada tercapainya adaptasi atau penyesuaian
suatu sistem sosial tertentu.
Menurut Herbert Gans, mendefinisikan arti fungsi dalam
kaitannya dengan kelompok kepentingan, kelas sosial ekonomi dan populasi lain
yang berkesamaan nilai yang terdapat dalam sistem sosial.
Mengasosiasikan kemiskinan dengan fungsinya yang positif,
sepintas lalu tampaknya mustahil. Tentu saja umum mengetahui bahwa
lintah-lintah darat itu selalu memperoleh keuntungan dengan adanya kemiskinan.
Tetapi lintah darat itu selalu dipandang masyarakat sebagai makhluk yang jahat,
karena itu tingkah lakunya selalu digolongkan sebagai disfungsi kemiskinan.
Sekalipun jarang sekali diakui setidaknya oleh pendapat
umum kemiskinan itu tak pelak juga fungsional dalam arti bahwa ia memungkinkan adanya berbagai profesi
dan okupasi, berikut
perluasannya. Seperti : kriminologi, pekerja sosial, dan kesehatan masyarakat.
Bahkan saat ini kemiskinan juga membukakan lapangan kerja baru bagi
profesi-profesi “pemeran kemiskinan”.
Kemiskinan telah mensuplai cukup banyak informasi kepada
para wartawan dan ilmuwan sosial, sehingga mereka tak pernah kekurangan bahan
untuk menggugah perhatian umum pada kemiskinan. Jelaslah bahwa kemiskinan dan kaum miskin
bisa memenuhi sejumlah fungsi positif bagi sekian banyak
orang yang tidak miskin. Herbert Gans mengemukakan 13 fungsi kemiskinan baik
dalam bidang ekonomi, sosial, maupun politik.
Fungsi-fungsi Kemiskinan
1.Memberikan jaminan bahwa pekerjaan kotor dalam masyarakat selalu ada yang menyelesaikan.
2. Orang miskin bisa melakukan pekerjaan dengan upah yang renda
3. Kemiskinan telah menciptakan lapangan kerja untuk sejumlah okupasi dan profesi yang bertugas “melayani “ si miskin atau melindungi masyarakat dari ulah si miskin.
4.
Orang miskin adalah pembeli
barang-barang yang tak laku lagi dijual ke o orang-orang yang berada sehingga
dengan demikian memperpanjang kegunaan ekonomis barang- barang itu.
5.
Mereka yang miskin dapat dengan
mudah diidentifikasi dan dihukum sebagai pelanggar-pelanggar baik benar-benar
sebagai pelanggar maupun yang sekedar dicurigai sebagai pelanggar yang demikian lalu memudahkan usaha mendemontrasikan
ke tengah khalayak bahwa kaidah hukum dan kaidahkonvensional memang perlu dan
telah ditegakkan.
6.
Orang miskin menyajikan alas an
juga membuka kesempatan kepada golongan lain untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang bebas tanpa
kekangan di bidang seksual,
konsumsi narkotika, dan mabuk-mabukan. Orang miskin sering disangka mudah dan
suka mengerjakan perbuatan-perbuatan semacam itu.
7.
Orang miskin juga menyelenggarakan
fungsi kultural yang langsung, yaitu dalam hal budaya yang mereka ciptakan
diambil dan dilakukan juga oleh golongan kaya. Orang kaya seringkali mengkoleksi benda-benda kerajinan
orang miskin. Misal
: di AS banyak orang kaya
yang suka dengan lagu-lagu blues, lagu rohani orang negro.
8.
Kemiskinan menjamin secara pasti
kelangsungan status mereka yang tidak miskin. Orang miskin menjadi tolok ukur
yang layak dipercaya untuk membandingkan status sosial warga setempat.
9.
Membantu mobilitas ke atas kelompok
sosial yang berada tepat di jenjang atasnya. Misal; di Amerika banyak
orang yang berhasil
naik ke kategori
kelas menengah karena dibiayai keuntungan yang diperoleh
dari penjualan barang dan jasa kepada kaum miskin, termasuk barang dan jasa
yang sesungguhnya dilarang oleh hukum.
10.
Membantu kaum aristokrat dengan
cara memberikan kesibukan kepadanya. Aristokrat masyarakat menggunakan kelompok
kaum miskin sebagai sasaran perbuatan amalnya. Sehingga bisa menunjukkan statusnya.
11. Si miskin selalu dijadikan “korban” untuk menahan beban akibat perubahan dan perkembangan sosial. Misal di AS, orang miskin harus membanting tulang membangun kota, sedangkan kini orang miskin harus disingkirkan dari kota
12. Kaum miskin memungkinkan dan menstabilkan proses politik. Misal orang miskin turut ambil bagian dalam pemilu dan kegiatan politik lain dalam jumlah yang lebih sedikit jumlah kesertaannya dari golongan lain. Sehingga suara orang miskin bisa diabaikan.
13.
Peranan golongan miskin dalam
proses penegakan kaidah-kaidah konvensional(seperti
butir 5) ternyata juga mengandung fungsi politik penting. Pada sistem ekonomi
yang mendasarkan pada ideologi
kebebasan pasar memerlukan adanya populasi melarat
yang dapat diprasangkakan telah melarat karena
malas bekerja bukan akibat jeleknya
sistem.
https://www.ilmusipil.com/pengertian-ilmu-pengetahuan-adalah |
https://refiputrihandayani.wordpress.com/2016/01/28/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/ |
Komentar
Posting Komentar